(
Ketika katup semilunaris terdomng untuk menutup, tepi-tepi daun katup
akan menyatu membentuk suatu kelim antibocor yang mencegah katup berbalik arah ke
atas ke lubang masuk arteri-arteri besar yang keluar dari pangkal ventrikel.
Tiap-tiap sel otot jantung saling berhubungan untuk membentuk serat yang
bercabang-cabang, dengan sel-sel yang berdekatan dihubungkan ujung-ke-ujung
pada struktur kbusus yang dikenal sebagai diskus inter kalatus (intercalated
disc). Di dalam sebuah diskus interkalatus, terdapat dua jenis pertautan
membran: desmosom dan gap junction (Gbr. 9-8). Desmosom, sejenis taut lekat
yang secara mekanis menyatukan sel-sel, banyak dijumpai di jaringan, misalnya
jantung, yang sering mendapat tekanan mekanis (lihat h. 54). Pada
interval-interval
tertentu di sepanjang diskus interkalatus, kedua membran yang berhadapan
saling mendekat untuk membentuk gap, junction, yaitu tlaerah-daerah dengan
resistensi listrik yang rendah dan memungkinkan potensial aksi menyebar dari
satu sel jantung ke sel di dekatnya (lihat h. 55). Otot jantung mampu menghasilkan potensial aksi
tanpa rangsangan saraf apapun. Apabila salah satu sel jantung secara spontan
mengalami potensial aksi, impuls listrik menyebar ke semua sel lain yang
dihubungkan oleh gap junction di massa otot di sekitarnya, sehingga sel-sel
tersebut tereksitasi dan berkontraksi sebagai sebuah sinsitium fungsional
(lihat h. 249). Atrium dan ventrikel masing-masing membentuk suatu sinsitium
fungsional dan berkontraksi sebagai unit yang terpisah. Kontraksi sinkron
sel-sel otot yang membentuk dinding kedua bilik tersebut menghasilkan gaya yang
diperlukan untuk mendorong darah.
Tidak terdapat gap junction di
antara sel-sel kontraktil atrium dan ventrikel dan, selain itu, kedua massa
otot itu dipisahkan oleh rangka fibrosa yang mengelilingi katupkatup dan tidak
dapat menghantarkan listrik. Namun, terdapat suatu sistem penghantar khusus
untuk mempermudah dan mengkoordinasikan transmisi eksitasi listrik dari atrium
ke ventrikel agar pemompaan atrium dan ventrikel berjalan sinkron.
Karena sifat sinsitium otot jantung dan adanya sistem hantaran antara
atrium dan ventrikel, sebuah impuls yang secara spontan timbul di salah satu
bagian jantung akan menyebar ke seluruh jantung. Dengan demikian, tidak seperti
otot rangka yang .dapat menghasilkan gradasi kontraktil dengan mengubah-ubah
jumlah sel otot yang berkontraksi dalam sebuah otot (rekrutmen unit motorik),
serat-serat otot jantung akan selunihnya berkontraksi atau tidak sama sekali. Kontraksi "separuh jantung"
tidak akan terjadi. Gradasi kontraktil jantung terjadi dengan mengubah-ubah
kekuatan kontraksi semua sel otot jantung.
Sel-sel otot jantung memiliki
banyak mitokondria, organel energi yang dependen O2. Pada kenyataannya, sampai
40% volume sel otot jantung ditempati oleh mitokondria, yang menunjukkan betapa
besarnya jantung bergantung pada metabolisme aerobik untuk menghasillcan
energi yang diperlukan untuk kontraksi. Otot jantung juga memiliki banyak
mioglobin, yang menyimpan 02 dalam jumlah terbatas di dalam jantung untuk
dapat segera digunakan dan juga mempermudah transportasi 02 yang tiba di sel ke
mitokondria untuk diolah secara cepat.
Setelah lahir tidak ada sel
otot jantung baru yang dibuat. Setiap pembesaran jantung yang terjadi disebabkan
oleh hipertrofi jantung, yaitu peningkatan ukuran serat otot jantung. Hipertrofi
jantung terjadi sebagai respons terhadap peningkatan kerja yang dibebankan pada
jantung, misalnya ketika jantung harus memompa darah melawan peningkatan
resistensi (sebagai contoh, melewati katup jantung yang menyempit akibat
penyakit atau ke dalam pembuluh darah yang kaku akibat "pengerasan
arteri"), atau ketika jantung hams memompa lebih banyak darah (misalnya
sebagai respons terhadap olahraga yang teratur).
Jantung terbungkus oleh
kantung perikardium. Jantung terbungkus di dalam kantung perikardium membranosa
berdinding ganda (Gbr. 9-9). Lapisan luar kantung adalah membran fibrosa yang
kuat yang melekat ke partisi jaringan ikat yang memisahkan paru. Perlekatan
ini menambatkan jantung, sehingga jantung tetap pada posisinya di dalam dada.
Kantung bagian dalam dilapisi oleh suatu membran yang mengelua: kan cairan perikardium
encer, yang menghasilkan pelumasan untuk mencegah gesekan antara
lapisan-lapisan perikardium ketika jantung berdenyut. Kadang-kadang terjadi
perikarditis, peradangan kantung perikardium yang menyebabkan rasa nyeri
akibat gesekan, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
Apabila darah karena perdarahan masuk ke kantung perikardium akibat luka
yang menembus jantung atau robeknya dinding jantung, kantung, karena membran
luarnya yang kuat, tidak dapat mengembang untuk menyesuaikan diri terhadap
tambahan volume cairan. Malahan
kantung membesar ke dalam, menekan jantung dan membatasi pengisian jantung. Efek ini serupa dengan memeras sebuah bola
karet dengan tangan Anda. Jantung kekurangan ruang untuk mengembang, sehingga
jumlah darah yang dapat masuk melalui vena terbatas. Karena darah yang kembali
ke jantung untuk dipompa ke luar ke jaringan berkurang, timbul gagal jantung. Distensi
kantung perikardium yang mengganggu pengisian jantung seperti itu dikenal
sebagai tamponade jantung.
Bersambung insyaALlah ...
)