(ASPEK ANATOMI
Jantung terletak di tengah rongga dada.
Jantung adalah organ berotot
berongga dengan ukuran sekepalan. Jantung terletak di rongga toraks (dada)
sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan
vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior (Gbr. 9-2a). Letak jantung di
garis tengah menimbulkan perkiraan letak yang dapat membingungkan. Taruhlah
tangan Anda di atas jantung seolah-olah Anda mengikrarkan Janji Kesetiaan. Di
mana Anda meletakkan tangan Anda? Orang biasanya menempatkan tangan mereka di
sisi kiri dada, walaupun jantung sebenarnya terletak di garis tengah dada. Jantung
memiliki pangkal yang lebar di sebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang
disebut apeks di dasar. Jantung membentuk sudut terhadap sternum, sehingga
pangkalnya terutama berada di kanan dan apeks di kiri sternum. Sewaktu jantung
berdenyut, terutama sewaktu berkontraksi secara kuat, apeks sebenarnya membentur
bagian dalam dinding dada di sisi kiri. Karena kita menyadari detak jantung
melalui benturan apeks di sisi kiri dada, kita cenderung menganggapsecara
rancu-bahwa seluruh jantung terletak di sebelah kiri.
Kenyataan bahwa jantung
terletak antara dua struktur tulang, sternum dan vertebra, memungkinkan kita
secara manual mendorong darah keluar dari jantung apabila jantung tidak memompa
secara efektif dengan menekan sternum secara berirama (Gbr. 9-2b). Manuver ini
menekan jantung antara sternum dan vertebra, sehingga darah diperas ke luar
seolah-olah jantung sedang berdenyut. Kompresi jantung eksternal ini, yang
merupakan bagian dari resusitasi jantung paru (RJP), sering berfungsi sebagai tindakan
darurat penyelamatan nyawa sampai terapi yang sesuai dapat diberikan untuk memulihkan
fungsi normal jantung.
Walaupun menyelamatkan nyawa,
tekanan lokal intensif yang diterapkan ke sternum selama kompresi jantung
manual kadang-kadang menyebabkan iga patah. Namun, metode RJP tradisional ini
mungkin segera akan diganti oleh metode baru yang lebih aman apabila Jantung
adalah pompa ganda. peralatan yang diperlukan tersedia. Sekarang sedang• dilakukan
serangkaian tes terhadap rompi yang dapat Walaupun secara anatomis jantung
adalah satu organ, sisi digelembungkan yang dikontrol oleh komputer, yang kanan
dan kiri jantung berfungsi sebagai dua pompa menghasilkan letupan-letupan
tekanan secara teratur dan yang terpisah. Jantung dibagi menjadi separuh kanan
dan tersebar merata di sekeliling sangkar iga. Letupan- kiri dan memiliki empat
bilik (ruang), bilik bagian atas letupan tekanan eksternal yang meningkat
tersebut dan bawah di kedua belahannya (Gbr. 9-3a). Bilik-bilik secara periodis
menekan jantung dan memeras darah atas, atria (atrium, tunggal) menerima darah
yang keluar, tetapi dengan risiko kerusakan sangkar iga yang kembali ke jantung
dan memindahkannya ke bilik-bilik jauh lebih kecil karena tekanan diterapkan
secara merata bawah, ventrikel, yang memompa darah dari jantung. di sekeliling
dada. Selain itu, rompi yang dapat Pembuluh yang mengembalikan darah dari
jaringan ke digelembungkan tersebut mendorong ke luar lebih banyak atria adalah
vena, dan pembuluh-pembuluh yang mengdarah dengan konsistensi yang lebih besar
daripada angkut darah menjauhi ventrikel menuju ke jaringan kompresi jantung
klasik. Perancang rompi berspekulasi adalah arteri. Kedua belahan jantung
dipisahkan oleh bahwa angka keberhasilan resusitasi akan meningkat septum,
suatu partisi otot kontinu yang mencegah pendengan teknik RJP baru ini. campuran
darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini
sangat penting, karena separuh
kanan jantung menerima dan memompa darah beroksigen rendah sementara sisi kiri
jantung menerima dan memompa darah beroksigen tir.ggi.
Marilah kita memeriksa
bagaimana jantung berfungsi sebagai pompa ganda dengan membuntuti setetes darah
melalui satu sirkuit lengkap (Gbr. 9-3a dan b). Darah yang kembali dari
sirkulasi sistemik masuk ke atrium kanan mclalui vena-vena besar yang dikenal
sebagai vena kava. Tetes darah _yang masuk ke atrium kanan kernbali dari
jaringan tubuh, telah diambil O2 nya dan ditambahi CO2. Darah yang mengalami
deoksigenasi parsial tersebut mengalir dari atrium kanan ke dalam ventrikel
kanan, yang memompanya ke luar melalui arteri pulmonalis ke par-u. Dengan
demikian, sisi kanan jaruung memompa darah ke dalam sirkulasi paru. Di dalam
par-u, tetes darah tersebut kehilangan CO2, ekstranya dan menycrap O2
segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Darah kaya
oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam ventrikel
kiri, bilik pompa yang mendorong darah ke semua sistern tubuh kecuali panr;
jadi, sisi kiri jantung rrzernompa darah ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri
besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri adalah aorta. Aorta bercabang
menjadi arteri besar untuk rnemperdarahi berbagai jaringan tubuh.
Berbeda dengan sirkulasi pulmonalis, yang seluruh darahnya mengalir
melalui paru, sirkulasi sistemik dapat dilihat sebagai rangkaian jalur-jalur
paralel. Sebagian darah yang dipompakan ke luar oleh ventrikel kiri menuju kc
otot-otot, sebagian ke ginjal, sebagian ke otak, dan seterusnya Jadi, keluaran
ventrikel kiri tersebar, sehingga tiap-tiap bagian tubuh menerima pasokan
darah segar; darah arteri yang sarna tidak mengalir dari jaringan ke jaringan. Dengan demikian, tetes darah yang kita
ikuti hanya menuju ke satu jaringan sistemik. Jaringan mengambil O2,
dari darah dan menggunakannya untuk mengoksidasi zat-zat gizi untuk
menghasilkan energi; dalam prosesnya, sel-sel jaringan membentuk CO2
sebagai produk buangan yang ditambahkan ke darah: Tetes darah, sekarang secara
parsial kekurangan O2 dan mengandung CO2, yang meningkat,
kembali ke sisi kanari jantung. Satu sirkuit selesai. (Lihat fitur penyerta
dalam kotak, Konsep, Tantangan, dan Kontroversi).
)