Sistem Endokrin

| View Comments | Senin, 30 Agustus 2010
|

a. Pengertian
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon.

b. Fungsi Kelenjar Endokrin
1) Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu
2) Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh
3) Merangsang aktifitas kelenjar tubuh
4) Merangsang pertumbuhan jaringan
5) Mengatur emtabolisme, oksidasi, meningkatkan absopsi glukosa pada usus halus
6) Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral dan air.
c. Pembagian di dalam Tubuh
1) Kelenjar Hipofise
Suatu kelenjar endokrin yang terletak di dasar tengkorak yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Dapat dikatakan sebagai kelenjar pemimpin sebab hormon-hormon yang dihasilkannya dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya.
Kelenjar hipofise terdiri dari 2 lobus:
a) Lobus anterior (adenohipofise)
Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain.
(1) Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh
(2) Hormon tirotropik, megnendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin.
(3) Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal
(4) Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan epmbentukan spermatozoa dalam testis.
(5) Luteinizing Hormone (LH), mengendalikan sekretaris estrogen dan progesteron dalam ovarium dan testosteron dalam testis. Interstitial Cell Stimulating Hermone (ICSH).

b) Lobus Posterior disebut juga Neurohipofise
Mengeluarkan 2 jenis hormon.
(1) Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat kontraksi otot poicos ADH disebut juga hormo pituitrin.
(2) Hormon oksitoksin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise terletak di dasar tengkorak, di dalam fosa hipofise tulang spenoid.
2) Kelenjar Tiroid
Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak di sebalah kanan dan trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebalah depan. Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding laring.
3) Kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan para hormon atau hormon para tiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah. Masing-masing melekat pada bagian belekang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan forfor di dalam tubuh.
4) Kelenjar Timus
Terletak di dalam mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus hanya dijumpai pada anak-anak di baawh 18 tahun.
Kelenjar timus terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, awrnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus.
5) Kelenjar Supra Renalis/Adrenal
Kelenjar suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu:
a) Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut korteks
b) Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor epinefrin).
Fungsi kelenjar supra renalis bagian korteks terdiri dari:
a) Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam-garam
b) Mengatur/mempengaruhi metabolisem lemak, hidra arang dan protein.
c) Mempengaruhi aktifitas jaringan limfoid
Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula terdiri dari:
a) Vaso konstriksi pembuluh darah perifer
b) Relaksasi bronkus
c) Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga berguna untuk mengurangi perdarahan pada operasi
6) Kelenjar Pienalis (Epifise)
Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil merah seperti sebuah cemara. Terletak dekat korpus. Fugnsinya belum diketahui dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin.
7) Kelenjar Pankreatika
Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II terdiri dari sel-sel alpa dan beta. Sel alpa menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormon insulin.
Hormon yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut dicernakan oleh enzim-enzm pencernaan protein.
Fungsi hormon insulin: Insuline mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak.
Pulau langerhans
Pulau-pulau langerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan terbanyak pada bagian kedua pankreas. Fungsinya adalah sebagai unit sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glikogen dan polipeptida pankreas. Serta menghambat sekresi glikogen.
8) Kelenjar Kelamin
Kelenjar testika, terdapat pada pria terletak pada skrotum menghasilkan hormon testosteron. Fungsi hormon testosteron adalah menentukan sifat kejantanan, misalnya adanya janggut, kumis, jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta megnontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
Kelenjar ovarika, terdapat pda wanita, terletak pada ovarium disamping kiri dan kanan uterus. Menghasilkan hormon progesteron dan estrogen, hormon ini dapat mempengaruhi pekerjaan uterus serta memberikan sifat kewanitaan. Misalnya pinggul yang besar bahu sempit dan lain-lain

by. Admin (Data File Com)


Post Partum Spontan

| View Comments | Jumat, 20 Agustus 2010
|

Perdarahan, terutama perdarahan post partum masih merupakan salah satu dari sebab utama kematian ibu dalam persalinan. Karena itu ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi perdarahan post partum, yaitu penghentian perdarahan, jaga jangan sampai timbul syok, penggantian darah yang hilang.

Penyebab utama kematian ibu hamil dan melahirkan adalah gangguan kardiovaskuler, Kepala BKKBN Dr. Sugiri Syarif mengatakan beberapa kendala yang dihadapi ibu hamil dan melahirkan adalah tiga terlambat dan tiga terlalu. ”Tiga terlambat yaitu terlambat mengambil keputusan, terlambat transportrasi, dan terlambat ditangani,” ujarnya. ”Sedangkan tiga terlalu adalah terlalu muda menikah, terlalu tua untuk melahirkan, dan terlalu dekat jarak antara anak satu dan anak yang lainnya serta terlalu banyak anak”.

Induksi persalinan merupakan suatu usaha untuk mengakhiri kehamilan >28 minggu dengan berbagai cara dengan tujuan memulai proses persalinan secara pervaginam. Walaupun nantinya bisa saja proses ini diakhiri dengan Cesar atas indikasi misalnya gawat janin, kontraksi yang tidak beraturan dan lainnya. Indikasi untuk dilakukan induksi persalinan dikelompokkan kedalam 3 yaitu indikasi janin, indikasi ibu dan gabungan keduanya. Indikasi janin misalnya : kehamilan lewat waktu, diabetes mellitus, gangguan pertumbuhan janin. Indikasi ibu misalnya: kematian janin dalam kehamilan, hydramnion kronis, cacat bawaan janin. Sedangkan indikasi gabungan : preeklampsia dan eklampsia, KPD, Hipertensi kronis. Indikasi-indikasi tersebut dapat membahayakan ibu dan janin apabila dalam proses persalinan tidak ditangani dengan baik dan dapat meningkatkan angka kematian ibu dan bayi.

Angka kematian ibu dan anak baru lahir di kawasan Asia Tenggara setiap tahun berturut-turut 170 ribu dan 1,3 juta per tahun, sebanyak 98% dari seluruh kematian ibu dan anak ini terjadi di India, Bangladesh, Indonesia, Nepal dan Myanmar. Kematian ibu dan anak baru lahir di negara-negara ini sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus dan pendarahan.

Kasus kematian ibu melahirkan di Indonesia masih tergolong cukup tinggi. Pada tahun 2015 mendatang angka kematian ibu melahirkan di targetkan menurun menjadi 103 per 100.000 kelahiran. Kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, tekanan darah tinggi saat hamil (eklamsia), infeksi, persalinan macet dan komplikasi keguguran sedangkan penyebab langsung kematian bayi adalah bayi berat lahir rendah (BBLR) dan kekurangan oksigen (asfiksia). Penyebab tidak langsung kematian ibu dan bayi baru lahir adalah karena kondisi masyarakat seperti pendidikan, sosial ekonomi dan budaya. Kondisi geografi serta keadaan sarana pelayanan yang kurang siap ikut memperberat permasalahan ini. Beberapa hal tersebut mengakibatkan kondisi 3 terlambat (terlembat mengambil keputusan, terlambat sampai di tempat pelayanan dan terlambat mendapat pertolongan yang adekuat), dan 4 terlalu (terlalau tua, terlalau muda, terlalu banyak, terlalu rapat jarak kelahiran).

Menurut Menkes, kementrian kesehatan telah melakukan berbagai upaya percepatan penurunan AKI dan AKB antara mulai tahun 2010 meluncurkan bantuan operasional kesehatan (BOK) ke puskesmas di kabupaten /kota yang difokuskan pada kegaitan Preventif dan Promotif dalam program kesehatan ibu dan anak.


Perawatan Pasca Persalinan

| View Comments | Sabtu, 14 Agustus 2010
|

1) Mobilisasi
Setelah 2 jam persalinan Ibu boleh melakukan aktivitas. Mobilisasi tersebut mempunyai fariasi tergantuang pada komplikasi persalinan, nifas, dan sembuhnya luka - luka.
2) Diet
Makanan harus bermutu, bergizi, dan cukup kalori. Sebaiknya makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur - sayuran dan buah - buahan.
3) Miksi
Hendaknya kencing dapat di lakukan sendiri secepatnya.
4) Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3 - 4 hari pasca persalinan. Bila masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi apa lagi berak keras dapat di berikan obat laksatif peroral atau per rectal jika belum bisa di lakukan klisma.
5) Perawatan Payudara
Perawatan mamae telah dimulai sejak wanita hamil supaya puting susu lemas, tidak keras, dan kering, sebagai persiapan untuk menyusui bayi.


6) Perawatan puerperium dilakukan dalam bentuk pengawasan sebagai berikut:
a) Rawat Gabung
Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama - sama sehingga ibu lebih banyak memperhatikan bayinya, segera dapat memberikan ASI, sehingga kelancaran pengeluaran ASI lebih terjamin.
b) Pemeriksaan Umum
- Kesadaran penderita
- Keluhan yang terjadi setelah persalinan

c) Pemeriksaan khusus
- Fisik yaitu tekanan darah, nadi, dan suhu
- Fundus uteri yaitu tinggi fundus uteri, kontraksi uterus.
- Payudara yaitu puting susu, pembengkakan payudara, pengeluaran ASI
- Pengeluaran lochea yaitu lochea rubra, lochea sanguinolenta
- Luka jahitan episiotomi yaitu apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda - tanda infeksi (bengkak, kemerahan dan bernanah).


Mau Berlangganan Artikel Gratis dari Data File Com?

Tulis Email Anda disini:

Setelah Menekan Berlangganan, Kami Membutuhkan Verifikasi dari Email Anda, Agar Kami Bisa Mengirimkan Postingan Terbaru kami ke Email Anda, Jadi silahkan Cek Inbox Email anda setelah mendaftar, dan Klik Link Verifikasi

By Admin

 
..:A:..
Akhi Abdul
Agha'ku
Pak Haris Setiadji
anggasona-anotherbestblog
..:B:..
Blog_Vaganza
Blog Junaidi
...
..:C:..
...
..:D:..
...
..:E:..
E-One S
...
..:F:..
...
..:G:..
...
..:H:..
...
..:I:..
Imanq
Insurance Finance
...
..:J:..
...
..:K:..
KELPOLOVA
KETEP PASS
...
..:L:..
...
..:M:..
...
..:N:..
Nanie Granger
n66ee
...
..:O:..
...
..:P:..
...
..:Q:..
...
..:R:..
...
..:S:..
STAIN Metro
...
..:T:..
...
..:U:..
Urang Lembur
...
..:V:..
...
..:W:..
Wong Ganteng
...
..:X:..
...
..:Y:..
...
..:Z:..
...
Salam Hangat dariku
::| DFC |::
::|Admin|::

Page Rank
 
Back To Top