(DataFileCom:~ Makalah ini adalah salah satu makalah kiriman dari sahabat Admin yang dikirimkan ke email saya (akhiabdul@yahoo.co.id), dan bagi teman-teman sekalian yang berkeinginan untuk mengirimkan makalah atau artikelnya ke blog ini untuk kemudian dipublikasikan silahkan kirimkan ke email: akhiabdul@yahoo.co.id.
A. Pengertian Bimbingan Dan Konseling
Bila
ditinjau dari sejarah perkembangan ilmu bimbingan dan konseling di
Indonesia,maka sebenarnya istilah Bimbingan dan Konseling pada awalnya dikenal
dengan istilah bimbingan dan penyuluhan yang merupakan terjemahan dari istilah
guidance and conseling. Penggunaan istilah bimbingan dan penyuluhan sebagai
terjemahan dari kata guidance and conseling ini dicetuskan oleh Tatang
Mahmud,MA seorang pejabat Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia pada tahun
1953.
Akan
tetapi dalam perkembangan Bahasa Indonesia selanjutnya,pada tahun 1970 sebagai
awal dari masa pembangunan Orde Baru, istilah penyuluhan yang merupakan
terjemahan dari kata conseling dan mempunyai konotasi psychological-counseling,
banyak pula dipakai dalam bidang-bidang lain,seperti Penyuluhan Gizi,Penyuluhan
Hukum,Penyuluhan KB,Penyuluhan Agama dan lain sebagainya. Menyadari
perkembangan pemakaian istilah yang demikian maka sebagiab para ahli bimbingan
dan penyuluhan Indonesia yang tergabung dalam organisasi profesi IPBI (Ikatan
Petugas Bimbingan Indonesia) mulai meragukan ketepatan penggunaan istilah
penuluhan sebagai terjemah dari counseling tersebut.
Oleh
karena itu sebagian dari mereka berpendapat,sebaiknya istilah penyuluhan itu
dikembalikan ke istilah aslinya yakni counseling,sehingga saat ini dipopulerkan
dengan istilah bimbingan dan konseling untuk ilmu ini. Tetapi ada juga sebagian
dari para ahli bimbingan dan penyuluhan berpendapat kalau istilah guidance diterjemahkan
dalam bahsa Indonesia dengan istilah bimbingan,istilah counseling harus pula
diartikan Bahasa Indonesianya. Berdasarkan pemikiran yang demikian maka para
ahli itu ada yang menggunakan istilah bimbingan dan wawanwuruk, bimbingan dan
wawan muka,bimbingan dan wawancara untuk member nama dengan nama ilmu ini.
Namun dengan sekian banyak istilah tersebut saat ini yang paling popular adalah
Bimbingan dan Konseling.[1]
Pelayanan
bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia,untuk manusia dan oleh
manusia. Dari manusia artinya pelayanan itu diselenggarakan berdasarkan hakikat
keberadaan manusia dengan segenap dimensi kemanusiaanya. Untuk manusia
dimaksudkan bahwa pelayanan tersebut diselenggarakan demi tujuan-tujuan yang
agung,mulia dan positif bagi kehidupan kemanusiaan menuju manusia seutuhnya
baik manusia sebagai individu maupun kelompok. Oleh manusia mengandung
pengertian penyelnggara kegiatan itu adalah manusia dengan segenap
derajat,martabat dan keunikan masing-masing yang terlibat di dalamnya.
Bentuk
nyata dari gerakan bimbingan dan konseling yang formal berasal dari Amerika
Serikat yang telah dimulai pengembanganya sejak Frank Parson mendirikan sebuah
bimbingan yang disebut vocational bureau di boston pada tahun 1908. Badan itu
selanjutnya di ubah namanya vocational guidance bureau,usaha personal inilah
yang menjadi cikal bakal pengembangan gerakan bimbingan dan konseling.[2]
1. Pengertian Bimbingan
Secara
etimologi kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidance” berasal dari
kata kerja “to guide” yang berarti “menunjukan,membimbing, menuntun, ataupun
membantu. Sesuai dengan istilahnya ,maka secara umum bimbingan dapat diartikan
sebagai suatu bantuan atau tuntunan adalah bimbingan. Namun,tidak semua bentuk
bantuan ataupun tuntunan adalah bimbingan.[3]
Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang ahli, namun
tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian dari bimbingan. Pengertian
tetang bimbingan formal telah diusahakan orang setidaknya sejak awal abad
ke-20, yang diprakarsai oleh Frank Parson pada tahun 1908. Sejak itu muncul
rumusan tetang bimbingan sesuai dengan perkembangan pelayanan bimbingan,
sebagai suatu pekerjaan yang khas yang ditekuni oleh para peminat dan ahlinya.
Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli memberikan pengertian yang
saling melengkapi satu sama lain.
Prayitno
dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang
individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan
norma-norma yang berlaku.[4]
Maka
untuk memahami pengertian dari bimbingan perlu mempertimbangkan beberapa
pengertian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :
Bimbingan
adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari
pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman
diri,penerima diri dan perwujudan dalam mencapai tingkat perkembangan yang
optimal dan pentesuaian diri dengan lingkungan (DR. Moh Surya,1986).
Bimbingan
adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan serta
berkesinambungan,supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,sehingga dia
sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar,sesuai dengan
tuntunan dan keadaan lingkungan sekolah,kelurga dan masyarakat serta kehidupan
umunya. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidup dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bag kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan
membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk
social (DR. Rachman natawidjaja,1988 :7)[5]
Bimbingan
sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat
memilih,mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan dan mendapat kemajuan
dalam jabatan yang dipilihnya” (Frank Parson ,1951). Frank Parson merumuskan
pengertian bimbingan dalam beberapa aspek yakni bimbingan diberikan kepada
individu untuk memasuki suatu jabatan dan mencapai kemajuan dalam jabatan.
Pengertian ini masih sangat spesifik yang berorientasi karir.
“Bimbingan
membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya
sendiri” (Chiskolm,1959). Pengertian bimbingan yang dikemukan oleh Chiskolm
bahwa bimbingan membantu individu memahami dirinya sendiri, pengertian menitik
beratkan pada pemahaman terhadap potensi diri yang dimiliki.
“Bimbingan
merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap
individu” (Bernard & Fullmer ,1969).Pengertian yang dikemukakan oleh
Bernard & Fullmer bahwa bimbingan dilakukan untuk meningkatakan
pewujudan diri individu.Dapat dipahami bahwa bimbingan membantu individu untuk
mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya.[6]
“Bimbingan
sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang
sistematik” (Mathewson,1969).Mathewson mengemukakan bimbingan sebagai
pendidikan dan pengembangan yang menekankan pada proses belajar. Pengertian ini
menekankan bimbingan sebagai bentuk pendidikan dan pengembangan diri, tujuan yang
diinginkan diperoleh melalui proses belajar.
Jones: guidance
is the help given by one person to another in making choice and justment and in
solving problems. Pengertian ini mengandung maksud bahwa pembimbing hanya
bertugas membantu agar individu mampu membantu dirinya sendiri dan keputusan
terakhir tergantung pada individu yang bersangkutan.[7]
Bimo
Walgito: bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu
atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam
kehidupannya agar dapat menyesuaikan kesejahteraan hidupnya.
Dari
beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat
diambil kesimpulan tentang pengertian bimbingan yang lebih luas, bahwa
bimbingan adalah :
“Suatu
proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis,
yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu,
dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta dapat
mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat
mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan
kesejahteraan masyarakat”.[8]
Definisi
di atas disimpulkan bahwa bimbingan merupakan (a) proses yang
berkesinambungan, (b) proses membantu individu, (c) bertujuan agar individu
dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya secara optimal sesuai kemampuannya
dan (d) tujuan utamanya agar individu memahami diri dan menyesuaikan dengan
lingkungannya.[9]
2. Pengertian Konseling
Istilah
konseling berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang secara etimologis
berarti “to give advice” (Homby: 1958:246) atau memberi saran dan nasihat.
Konseling
merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan dimana proses pemberian
bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam serangkaian pertemuan langsung
dan tatap muka antara guru/konselor dengan klien itu mampu memperoleh pemahaman
yang lebih baik terhadap dirinya, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan
mampu mengarahakn dirinya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki ke arah
perkembangan yang optimal, sehingga ia dapat mencapai kebahagiaan pribadi dan
kemanfaatan sosial.[10]
Sedangkan
dalam Bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal dari “sellan” yang
berarti”menyerahkan” atau “menyampaikan”.Konseling meliputi pemahaman dan
hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi
potensi yang yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan
untuk mengapresiasikan ketige hal tersebut. (Berdnard & Fullmer ,1969).
Konseling
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali
digunakan olehFrank Parsons di tahun 1908 saat ia melakukan konseling karir. Selanjutnya
juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan pendekatan tetapi
yang berpusat pada klien (client centered).
. Sedangkan
konseling menurut Prayitno dan Erman Amtidalam buku Dasar-Dasar Bimbingan
Konseling (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang
sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi klien. Sejalan dengan itu, Winkel mendefinisikan
konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha
membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat
mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah
khusus.
Berdasarkan
pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah usaha
membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat
mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah
khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli/klien.
Pengertian Konseling menurut ahli adalah:
Menurut British
Association of Counselling (1984) yang dikutip oleh Mappiare (2004)
konseling merupakan suatu proses bekerja dengan orang banyak, dalam suatu
hubungan yang bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis,
psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah.
Menurut Burk
dan Stefflre (1979) yang dikutip Latipun (2001) konseling mengindikasikan
hubungan profesional antara konselor terlatih dengan klien, hubungan yang
terbentuk biasanya bersifat individu ke individu, kadang juga melibatkan lebih
dari satu orang suatu misal keluarga klien. Konseling didesain untuk menolong
klien dalam memahami dan menjelaskan pandangan mereka terhadap suatu masalah
yang sedang mereka hadapi melalui pemecahan masalah dan pemahaman karakter dan
perilaku klien.
Menurut Pietrofesa,
Leonard dan Hoose (1978) yang dikutip oleh Mappiare (2004) konseling
merupakan suatu proses dengan adanya seseorang yang dipersiapkan secara
profesional untuk membantu orang lain dalam pemahaman diri pembuatan keputusan
dan pemecahan masalah dari hati kehati antar manusia dan hasilnya tergantung
pada kualitas hubungan.
Menurut Palmer
dan McMahon (2000) yang dikutip oleh Mc leod (2004) konseling bukan hanya
proses pembelajaran individu akan tetapi juga merupakan aktifitas sosial yang
memiliki makna sosial. Orang sering kali menggunakan jasa konseling ketika
berada di titik transisi, seperti dari anak menjadi orang dewasa, menikah ke
perceraian, keinginan untuk berobat dan lain-lain. Konseling juga merupakan
persetujuan kultural dalam artian cara untuk menumbuhkan kemampuan beradaptasi
dengan institusi sosial.[11]
Rumusan (Pepinsky & Pepinsky,dalam Shertzer &
Stone,1974)
1. Konseling adalah suatu proses interaksi antara dua orang
individu,masing-masing disebut konselor dan klien.
2. Dilakukan dalam suasana yang profesional Bertujuan dan berfungsi
sebagai alat (wadah) untuk memudahkan perubahan tingkah laku klien.
Rumusan (Smith,dalam Shertzer & Stone,1974)
1. Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan
2. Bantuan diberikan dengan menginterprestasikan fakta-fakta atau
data,baik mengenai individu yang dibimbing sendiri maupun
lingkungannya,khususnya menyangkut pilihan-pilihan,dan rencana-rencana yang
dibuat.
Rumusan (Division of Conseling Psychologi)
1. Konseling merupakan proses pemberian bantuan
2. Bantuan diberikan kepada individu-individu yang sedang mengalami
hambatan atau gangguan dalam proses perkembangan.
Rumusan (Mc. Daniel,1956)
1. Konseling merupakan rangkaian pertemuan antara konselor dengan
klien.
2. Dalam pertemuan itu konselor membantu klien mengatasi
kesulitan-kesulitanyang dihadapi.
3. Tujuan pemberian bantuan itu adalah agar klien dapat
menyesuaiaknnya dirinya,baik dengan diri maupun dengan lingkungan.
Berdasarkan
Rumusan diatas maka yang dimaksud dengan Konseling adalah:“Proses pemberian
bantuan yang dilakukan melalui wawancara Konseling oleh seorang ahli (disebut
Konselor) kepada individu yang sedang mengalami masalah (disebut klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dialami oleh klien.
Bimbingan dan Konseling, “Proses interaksi antara
konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak
langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka mem-bantu klien
agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang
dialaminya”.[12]
3. Pengertian Bimbingan Dan
Konseling Islami
Bimbingan
islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup
selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah,sehingga dapat mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat. Artinya bimbingan tidak menentukan atau
mengharuskan membantu,individu dibantu dibimbing agar mampu hidup selaras
dengan ketentuan Allah maksudnya sebagai berikut :
a. Hidup selaras dengan
ketentuan Allah artinya sesuai dengan kodrat yang ditentukan Allah,sesuai
dengan sunatullah.
b. Hidup selaras dengan petunjuk
Allah artinya sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan Allah melalui
RasulNya.
c. Hidup selaras dengan
ketentuan Allah berarti menyadari eksistensi sebagai makhluk yang diciptakan
dan diperintahkan untuk mengabdi kepadaNya.[13]
B. Tujuan Bimbingan Konseling
a.Tujuan
Umum
Tujuan
umum dari layanan Bimbingan dan Konseling adalah sesuai dengan tujuan
pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (UUSPN) Tahun 1989 (UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya manusia
Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Depdikbud, 1994 : 5).
b.
Tujuan Khusus
Secara
khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu siswa agar
dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial,
belajar dan karier. Bimbingan pribadi sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan
dan tugas perkembangan pribadi sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa,
mandiri, dan bertanggung-jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai
tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk
mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.
Tujuan
umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu memperkembangkan
diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang
dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat yang dimilikinya),berbagai latar
belakang yang ada ( social,ekonomi, pendidikan) serta tuntutan positif
lingkunganya. Bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi insan
yang berguna dalam kehidupanya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan,
pilihan dan penyesuaian, ketrampilan yang tepat yang berkenaan dengan diri
sendiri dan lingkunganya. Insan seperti ini adalah insan yang
mandiri yang memiliki kemampuan untuk memahami diri sendiri dan
lingkunganya secara tepat dan bijaksana serta akhirnya mampu mewujudkan diri
sendiri secara optimal.
Adapun
tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran umum tersebut yand
dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang
bersangkutan sesuai dengan kompleksitas permasalahan itu. Masalah individu
bermacam ragam jenis, dan sangkut pautnya. Oleh karena itu tujuan khusus
bimbingan dan konseling untuk masing-masing individu,tujuan individu seseorang
individu berbeda dari ( dan tidak boleh disamakan dengan ) tujuan bimbingan dan
konseling lainya.[14]
Dalam
hubungan ini pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa “dalam
rangka upaya agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan
merencanakan masa depan”. (Prayitno. 1997:23).
Bimbingan
dalam rangka menemukan pribadi, ditujukan agar peserta didik mengenal kekuatan
dan kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara positif dan dinamis
sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Sebagai manusia yang normal di dalam
setiap diri individu selain memiliki hal-hal yang positif tentu ada yang
negatif. Pribadi yang sehat ialah apabila ia mampu menerima dirinya sebagaimana
adanya dan mampu mewujudkan hal-hal positif sehubungan dengan penerimaan
dirinya itu.
Bimbingan
dalam rangka mengenal lingkungan ditujukan agar peserta mengenal lingkungannya
secara objektif, baik lingkungan sosial dan ekonomi, lingkungan budaya yang
sangat sarat dengan nliai-nilai dan norma-norma, maupun lingkungan fisik dan menerima
berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis pula.
Sedangkan
bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan ditujukan agar peserta didik
mampu mempertimbangkan dan mengabil keputusan tentang masa depan dirinya, baik
yang menyangkkut bidang pendidikan, bidnag karir, maupun bidnag budaya,
keluarga dan masyarakat (Prayito, 1998: 24). Melalui perencanaan masa depan ini
individu diharapkan mampu mawujudkan dirinya sendiri dengan bakat, minat,
intelegensi dan kemungkinan-kemungkinan yang dimilikinya. Dan perlu pula
diingat bahwa diri haruslah sejalan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat. Apabila kemampuan mewujudkan diri ini benar-benar
telah ada pada diri seseorang, maka akan mampu berdiri sendiri sebagai pribadi
yang mandiri, bebas dan mantap.
Bimbingan
dan konseling bertujuan untuk membantu manusia agar dapat mencapai
tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan
karier. Tujuan bimbingan di sekolah ialah membantu siswa dalam : 1)
mengatasi kesulitan belajar, 2) mengatasi kebiasaan yang tidak baik pada saat
kegiatan belajar maupun dalam hubungan sosial, 3) mengatasi kesulitan yang
berhubungan dengan kesehatan jasmani, 4) hal yang berkaitan dengan kelanjutan
studi, 5) kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan pekerjaan
dan 6) mengatasi kesulitan masalah sosial-emosional yang berasal dari murid
berkaitan dengan lingkunga sekolah, keluarga dan lingkungan yang lebih luas.
Dalam
bahasa lain Downing mengemukakan bahwa tujuan bimbingan di sekolah sama dengan
pendidikan terhadap diri sendiri yaitu membantu siswa agar dapat memenuhi
kebutuhan sosial psikologis, merealisasikan keinginan serta mengembangkan
kemampuan dan potensinya.
Sejalan
dengan perkembangan konsepsi bimbingan dan konseling,maka tujuan
bimbingan dan konseling mangalami perubahan dari yang sederhana menuju yang
lebih komperhensif,perkembanganya dapat dilihat di bawah ini:
Untuk
membantu individu membuat pihan-pilihan,penyesuaiain,dan
interpretasi-interpretasi dalamnhubunganya dengan situasi tertentu (hamrin
& cliford dalam Jones,1951).Untuk memperkuat fungsi-fungsi pendidikan
(bradshow, dalam McDaniel, 1956), untuk membantu orang-orang yang menjadi
insane yang berguna,tidak hanya sekedar mengikuti kegiatan-kegiatan yang
berguna saja ( tiedeman, dalam Bernard & Fullmer,1969 ).
d. Tujuan Bimbingan Dan Konseling
Islam
Secara
garis besar atau seara umum,tujuan bimbingan dan konseling Islam dapat
dirumuskan sebagai “ membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia
seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat”. Bimbingan dan
konseling Islam berusaha membantu mencegah jangan sampai individu menghadapai
atau memenuhi masalah,dengan kata lain membantu individu mencegah timbulnya
masalah bagi dirinya.
Manakala
klien atau yang dibimbing telah bias menyelesaikan masalah yan
dihadapinya,bimbingan dan konseling Islami masih tetap membantunya, yakni
dengan membantu individu dari mengalami kembali menghadapi masalah tersebut
sekaligus dengan membantu mengembangkan segi-segi positif yang dimiliki dan
mungkin dimiliki individu.
Dengan
demikian secar singkat tujuan bimbingan dan konseling Islam adalah :
1. Tujuan umum : membantu
individu mewujudkan dirinya menjadi manusia seuthnya agar mencapai kebahagian
hidup di dunia dan di akhirat.
2. Tujuan khusus : membantu
individu agar tidak menghadapi masalah,membantu individu mengatasi masalah yang
sedang dihadapinya, membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan
kondisi yang baik atau yang telah baik aagar tetap baik atau menjadi lebih
baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.[15]
[1] Hallen, Bimbingan
Dan Konseling, Ciputat Press, Jakarta, 2002 h 1
[2] Prayitno Dan
Amti,Emran, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, Rineka Cipta, Jakarta
1999 Hal 92
[3] Ibid hal 3
[5] opcit hal 5
[6] Ibid hal 94
[8] Www.El-Nashfi.Blogspot.Com
[9]Opcit
[10] Hallen, Bimbingan
Dan Konseling, Ciputat Press, Jakarta, 2002 H 7
[13] Aunur Rahim
Faqih, Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam, UII Press, Yogyakarta, 2004 H 4
[14] Prayitno Dan
Amti,Emran, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, Rineka Cipta, Jakarta
1999 H 114
[15] Opcit hal 37
========================================================
ARTIKEL: Data File Com
Penulis : Beni Prasetyo (FB) Abu
Abdirrahman Beni Al-Maetrowy