(
Lanjutan dari artikel Sebelumnya
Kedua sisi jantung secara simultan memompa darah dalam jumlah yang sama. Volume darah beroksigen rendah yang
dipompa ke paru oleh sisi kanan jantung segera memiliki volume yang sama dengan
darah beroksigen tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung. Sirkulasi paru adalah sistem yang memiliki
tekanan dan resistensi yang rendah, sedangkan sirkulasi sistemik adalah sistem
dengan tekanan dan resistensi yang tinggi. Oleh karena itu, walaupun sisi kiri
dan kanan jantung memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kid melakukan
kerja yang lebih besar karena is memompa volume darah yang sama ke dalam sistem
dengan resistensi tinggi. Dengan demikian, otot jantung di sisi kn-i jauh lebih
tebal daripada otot di sisi kanan, sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih
kuat (Gbr. 9-3c).
Katup jantung memastikan bahwa
darah meng-alii• dalam arah yang sesuai melalui jantung.
Darah mengalir melalui jantung
dalam satu arah tetap dari vena ke atria ke ventrikel ke arteri. Adanya empat
katup jantung situ-arah memastikan darah mengalir satu-arah. Katup-katup
terletak sedemikian rupa, sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif
karena perbedaan tekanan, serupa dengan pintu satuarah (Gbr. 9-4). Gradien
tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka, seperti Anda membuka pintu
dengan mendorong salah satu sisinya, sementara gradien tekanan ke arah belakang
mendorong katup menutup, seperti Anda mendorong ke pintu sisi lain yang berlawanan
untuk menutupnya. Perhatikan bahwa gradien ke arah belakang dapat mendorong
katup menutup, tetapi tidak dapat membukanya; yaitu, katup jantung bukan
seperti pintu ayun di tempat minuman (saloon).
Dua katup jantung, katup atrioventrikel (AV) kanan dan kiri, masing-masing terletak di antara atrium dan ventrikel kanan dan kiri (Gbr. 9-5a). Katup-katup ini mengizinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel selama pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium melebihi tekanan ventrikel), tetapi mencegah aliran batik darah dari ventrikel ke atrium ketika pengosongan ventrikel (pada saat tekanan ventrikel jauh melebihi tekanan atrium). Apabila peningkatan tekanan ventrikel tidak menyebabkan katup AV tertutup sewaktu ventrikel berkontraksi untuk mengosongkan isinya, banyak darahsecara inefisien akan terdorong kembali ke dalam atrium dan vena dan tidak dipompa ke dalam arteri. Katup AV kanan juga disebut katup trikuspid karena terdiri dari tiga daun katup (Gbr. 9-5b). Demikian juga, katup AV kiri, yang terdiri dari dua daun katup, sering disebut katup bikuspid atau katup mitralis (karena secara fisik mirip dengan topi uskup).
Tepi-tepi daun katup AV diikat oleh tali fibrosa yang tipis namun kuat
(jaringan jenis tendinosa), korda tendine, yang mencegah katup berbalik, yaitu,
didorong oleh tekanan ventrikel yang tinggi untuk membuka ke arah yang
berlawanan ke dalam atrium. Tali-tali ini berjalan dari tepi daun katup dan
melekat ke otot papilaris berbentuk mirip puting susu (papilla berarti
"puting susu"), yang menonjol dari permukaan dalam dinding ventrikel.
Ketika ventrikel berkontraksi, otot papilaris juga berkontraksi, menarik ke
bawah korda tendine. Tarikan ini menimbulkan ketegangan di daun katup AV yang
tertutup, sehingga daun katup dapat tertahan dalam posisinya dan tetap menutup
rapat walaupun terdapat gradien tekanan yang besar ke arah belakang (Gbr.
9-5c).
Dua katup jantung lainnya, katup aorta dan katup pulmonalis terletak di
sambungan tempat arteri-arteri besar keluar dari ventrikel (Gbr. 9-5a).
Keduanya dikenal sebagai katup semilunaris ("bulan separuh") karena
terdiri dari tiga daun katup, yang masing-masing mirip dengan kanttrng mirip
bulan-separuh (Gbr. 9-5b). Katupkatup ini terbuka ketika tiap-tiap tekanan
ventrlkel kanan dan kirl melebihi tekanan di aorta dan arteri pulmonalis,
selama ventrikel berkontraksi dan mengosongkan isinya. Katup tertutup apabila ventrikel melemas dan
tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Katup
yang tertutup mencegah darah mengalir dari arteri kembali ke dalarn ventrikel.
Katup semilunaris dicegah berbalik arah oleh struktur anatomis dan posisi
daun-daun katup. Apabila timbul gradien tekanan ke arah belakang karena
ventrikel melemas, arus balik darah mengisi daun katup yang berbentuk kantung
tersebut dan menyebabkan daun-daun tersebut tertutup, dengan tepi-tepi daun
yang tidak tertambat bersesuaian letak satu sama lain membentuk kelim yang
dalam dan antibocor (Gbr. 9-5d).
Walaupun tidak terdapat katup antara atrium dan vena, aliran balik darah
dari atrium ke vena biasanya tidak menimbulkan masalah disebabkan oleh dua hal:
(1) tekanan atrium biasanya tidak jauh lebih besar daripada tekanan vena, dan (2)
tempat vena kava memasuki atrium biasanya tertekan selama atrium berkontraksi.
Keempat katup jantung melekat ke suatu dasar yang terdiri dari
cincin-cincin jaringan ikat padat yang saling berhubungan (Gbr. 9-6). Rangka
fibrosa ini, yang memisahkan atrium dari ventrikel, juga membentuk struktur
yang cukup kaku tempat otot-otot jantung melekat. Massa otot atrium melekat ke
bagian atas cincin-cincin tersebut, dan massa otot ventrikel melekat ke bagian
bawah cincin. Mungkin agak mengejutkan bahwa katupkatup yang masuk ke
ventrikel (katup AV) dan katupkatup yang keluar dari ventrikel (katup
semilunaris) semua terletak di bidang yang sama di jantung yang dibentuk oleh
rangka fibrosa tersebut. Hubungan ini terjadi karena jantung terbentuk dari
sebuah saluran yang melengkung dan berputar terhadap sumbunya selama masa
perkembangan mudigah (Gbr. 9-7). Walaupun pelengkungan dan pemutaran tersebut
menyebabkan penelitian mengenai hubungan-hubungan struktural jantung lebih
sulit, struktur terpuntir tersebut penting secara fungsional, yaitu menyebabkan
jantung memompa secara lebih efisien. Kita akan mengetahuinya dengan
mengalihkan perhatian kita ke bagian jantung yang sebenarnya menghasilkan
gaya-gaya yang menyebabkan darah mengalir, otot jantung di dalam dinding jantung.
Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung yang
tersusun secara spiral dan saling berhubungan melalui diskus interkalatus.
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan berbeda:
§
Endokardium (endo berarti
"di dalam"; cardia berarti "jantung") adalah lapisan tipis
endotelium, suatu jaringan epitel unik yang melapisi bagian dalam seluruh
sistem sirkulas:, di sebelah dalam.
§
Miokardium (myo berarti
"otot"), lapisan tengah yang terdiri dari otot jantung, membentuk
sebagian besar dinding jantung.
§
Epikardium (epi berarti
"di atas") adalah suatu membran tipis di bagian luar yang membungkus
jantung.
Miokardium terdiri dari berkas-berkas serat otot
jantung yang saling menjalin dan tersusun secara spiral melingkari jantung.
Susunan spiral tersebut disebabkan oleh pemutaran-pemutaran kompleks yang
terjadi pada jantung semasa perkembangan mudigah. Akibat susunan ini, sewaktu
ventrikel berkontraksi dan memendek, garis tengah bilik ventrikel berkurang
sekaligus disertai penarikan apeks ke atas ke arah bagian atas jantung dengan
gerakan memutar. Hal ini menimbulkan efek "memeras" yang secara
efisien menimbulkan tekanan pada darah di dalam bilik tertutup dan
mengarahkannya.
Bersambung insyaAllah ...
Bersambung insyaAllah ...
)