Rumah keluarga muslim adalah
benteng utama tempat anak-anak dibesarkan melalui pendidikan Islam. Yang
dimaksud dengan keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan aktivitasnya
pada pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat Islam. Berdasarkan Al
Qur’an dan As Sunnah, kita dapat mengatakan bahwa tujuan terpenting dari
pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut:
1. Mendirikan syariat
Allah dalam segela permasalahan rumah tangga. Artinya, tujuan berkeluarga
adalah mendirikan rumah tangga muslim yang mendaasrkan kehidupannya pada
perwujudan penghambaan kepada Allah.
2. Mewujudkan
ketentraman dan ketenangan psikologis, jika suami istri bersatu di atas landasan
kasih sayang dan ketentraman psikologis yang interaktif, anak-anak akan tumbuh
dalam suasana bahagia, percaya diri, tentram, kasih sayang, serta jauh dari
kekacauan, kesulitan, dan penyakit batin yang melemahkan kepribadian anak.
3. Mewujudkan Sunnah
Rasulullah shalallahu’alaihiwasallam dengan melahirkan anak-anak yang
sholeh.
4. Memenuhi kebutuhan
cinta kasih anak-anak, naluri menyayangi anak erupakan potensi yang diciptakan
rasa dengan penciptaan manusia dan binatang. Allah menjadikan naluri itu sebagai
salah satu landasan kehidupan alamiah, psikologis, dan sosial mayoritas makhluk
hidup.[1]
Dalam hal ini Rasulullah shalallahu’alaiwasallam
adalah figur pecinta anak yang ideal. Berikut ini adalah salah satu
gambaran tentang kasih sayang Rasulullah shallahu’alaihiwasallam kepada
anak-anak, diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim, dari hadtis al Bara’ bin
’Azib radiallahu’anhuma, beliau
berkata:
رایت النبی صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ والحسن بن علی علی عا تقھ یقول : اللھم انی احبھ فا حبھ
”Aku melihat Nabi shallahu’alaihiwasallam, sedangkan Hasan bin ’Ali
ada dipundaknya, beliau berkata, Ya Allah, sesungguhnya aku mencintainya, maka
cintailah ia!”[2]
5.
Menjaga fitrah anak agar anak
tidak melakukan penyimpangan-penyimpangan
.