1) Mobilisasi
Setelah 2 jam persalinan Ibu boleh melakukan aktivitas. Mobilisasi tersebut mempunyai fariasi tergantuang pada komplikasi persalinan, nifas, dan sembuhnya luka - luka.
2) Diet
Makanan harus bermutu, bergizi, dan cukup kalori. Sebaiknya makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur - sayuran dan buah - buahan.
3) Miksi
Hendaknya kencing dapat di lakukan sendiri secepatnya.
4) Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3 - 4 hari pasca persalinan. Bila masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi apa lagi berak keras dapat di berikan obat laksatif peroral atau per rectal jika belum bisa di lakukan klisma.
5) Perawatan Payudara
Perawatan mamae telah dimulai sejak wanita hamil supaya puting susu lemas, tidak keras, dan kering, sebagai persiapan untuk menyusui bayi.
6) Perawatan puerperium dilakukan dalam bentuk pengawasan sebagai berikut:
a) Rawat Gabung
Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama - sama sehingga ibu lebih banyak memperhatikan bayinya, segera dapat memberikan ASI, sehingga kelancaran pengeluaran ASI lebih terjamin.
b) Pemeriksaan Umum
- Kesadaran penderita
- Keluhan yang terjadi setelah persalinan
c) Pemeriksaan khusus
- Fisik yaitu tekanan darah, nadi, dan suhu
- Fundus uteri yaitu tinggi fundus uteri, kontraksi uterus.
- Payudara yaitu puting susu, pembengkakan payudara, pengeluaran ASI
- Pengeluaran lochea yaitu lochea rubra, lochea sanguinolenta
- Luka jahitan episiotomi yaitu apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda - tanda infeksi (bengkak, kemerahan dan bernanah).
Perawatan Pasca Persalinan
Diposting oleh Abdul Rohman | | Sabtu, 14 Agustus 2010di 19.46 | Label: Artikel, Kesehatan, Materi Kuliah
blog comments powered by Disqus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)