BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan oxygen didalam darah, pembuluh syaraf dan otak dipenuhi dengan cara bernapas. Darah menyerap oxygen dari udara yang dihirup dan masuk kedalam paru paru. Darah membawa oxygen tersebut keseluruh bagian tubuh yang membutuhkan. Terhentinya aliran darah kejantung atau otak akibat penyumbatan atau penggumpalan darah dapat mengakibatkan kematian mendadak karena jantung atau otak tidak dapat memenuhi kebutuhan oxygennya.
Bernapas menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia, namun banyak orang yang tidak memperhatikan cara bernapas yang baik, efisien dan benar. Dalam kehidupan sehari hari kebanyakan manusia hanya menggunakan 20-30% dari kapasitas paru parunya untuk bernapas. Perhatikan cara bernapas anda sehari hari, anda hanya bernapas pendek-pendek tidak menggunakan kemampuan paru paru anda secara maksimal.
Cara bernapas seperti ini mengakibatkan paru paru tidak bekerja maksimal. Sebagian besar kapasitas paru paru tidak terpakai. Satu ketika mungkin anda pernah menarik napas dalam dan memenuhi paru paru anda dengan udara ,selanjutnya anda bernapas seperti biasa lagi ( napas pendek), didalam paru paru anda akan tertinggal udara sisa yang pada akhirnya akan menjadi udara basi yang dapat merusak sel paru paru anda.
Bagian paru paru yang jarang digunakan lama kelamaan menjadi rusak dan tidak mampu lagi mensuplai oxygen kedalam darah. Napas menjadi sesak dan pendek, badan menjadi cepat lelah, suplai oxygen keseluruh bagian tubuh jadi berkurang. Akibatnya tubuh menjadi lemah dan rentan terhadap berbagai penyakit. Orang yang tidak melatih cara bernapas dengan baik dan benar pada usia diatas 40 tahun kondisi tubuhnya semakin buruk dan mudah dihinggapi berbagai penyakit. Karena itu perhatikanlah cara bernapas anda, latihlah pernapasan anda dengan mengikuti berbagai olah raga.
BAB II
PEMBAHASAN
Banyak olah raga yang dapat meningkatkan kapasitas paru paru dan aliran oxygen didalam darah seperti olah raga aerobic, senam, dan olah raga pernapasan seperti Thai chi, waitankung, yoga, Mahatma, Satria Nusantara, Silat tenaga dalam dan lain lain. Olah raga tersebut diatas saat ini menjamur di mana mana pilihlah salah satu yang sesuai dengan selera anda. Pernapasan yang baik dan benar akan menjadikan tubuh sehat dan prima, tidak mudah diserang berbagai penyakit. Dengan badan yang sehat dan prima anda dapat melindungi diri dari pengeluaran biaya pengobatan berbagai penyakit yang sangat mahal.
A. Olah Napas dan Kesehatan
Olah napas bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang usia, dengan olah napas kita bisa menjadi dokter bagi diri kita sendiri. Beberapa penyakit rutin seperti flu, batuk, dan masuk angin bisa sembuh tanpa obat dan sulit untuk kambuh lagi. Tingkat kesehatan tubuh meningkat yang ditandai dengan meningkatnya kebugaran tubuh dan tenaga fisik. Stress hilang, fisik dan mental menjadi lebih rileks, lebih sabar, tenang, mudah mengendalikan emosi dan mudah berkonsentrasi. Gairah seksual meningkat, daya tahan terhadap berbagai penyakit meningkat, metabolisme tubuh membaik, kadar kolesterol dan gula darah menjadi normal dan pada tingkat selanjutnya bisa mengatasi tekanan darah rendah atau tinggi.
Sistem pernapasan yang buruk menyebabkan tubuh menjadi lemah dan rentan terhadap berbagai penyakit. Seluruh organ tubuh tidak bekerja dengan baik sehingga menimbulkan ketidak selarasan dan ketidak harmonisan pada system tubuh. Jika tidak segera diperbaiki dalam jangka panjang hal tersebut dapat menyebabkan kekacauan pada metabolism tubuh dan berlanjut dengan timbulnya berbagai kerusakan pada organ tubuh. Pada usia paruh baya berbagai penyakit mulai datang menyerang, kolesterol tinggi, diabetes, tekanan darah tinggi atau rendah, asam urat, cepat lelah, sering pusing, mudah terkena penyakit harian seperti flu, batuk, masuk angin. Menurunnya daya tahan tubuh menyebabkan banyak pekerjaan yang tidak mampu diselesaikan dengan baik. Emosi juga jadi tidak stabil mudah marah, kecewa, dan stress.
B. Tehnik pengolahan napas yang sehat
Sejak ribuan tahun berbagai perguruan silat dan seni beladiri didunia, guru meditasi, guru yoga, para pendeta di India dan China telah mengenalkan tehnik pernapasan yang baik kepada para muridnya. Tehnik pernapasan tersebut terus dikembangkan dan dipelajari banyak orang hingga saat ini. Di Indonesia berkembang tehnik seni pernapasan yang fokus pada peningkatan kesehatan seperti Satria Nusantara, Mahatma, Senam tera, Thai chi dan lain lain. Pada beberapa perguruan silat dan seni bela diri, olah napas digunakan untuk membangkitkan kekuatan tenaga dalam, hingga mampu memecahkan benda keras seperti balok es, tumpukan bata, gagang pompa dragon, besi kikir, balok kayu hanya dengan sekali pukulan tangan saja, serta mampu menahan tusukan benda tajam atau pukulan benda keras.
Kalau zaman dahulu olah napas ini cenderung digunakan untuk meningkatkan kekuatan tenaga dalam oleh para jawara dan pesilat untuk membela diri atau bertarung mengalahkan musuh. Dengan adanya perubahan zaman dimana orang sudah tidak memerlukan kekuatan fisik dan pertarungan lagi untuk mempertahankan hidup, maka dewasa ini orang lebih menyukai tehnik pengolahan napas digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Secara umum kita mengenal 4 macam cara bernapas, yaitu pernapasan perut, pernapasan dada, pernapasan pundak dan pernapasan sempurna atau gabungan.
C. Pernapasan Perut
Duduk tegak sambil bersila atau duduk tegak diatas kursi dengan kedua kaki terjuntai menyentuh lantai, kedua tangan diletakan diatas lutut. Tarik napas sedalam mungkin hingga memenuhi rongga paru paru. Perhatikan perut anda saat bernapas. Ketika menarik napas, perut akan menggembung dan saat menghembuskan napas, perut mengempis. Kebiasaan yang sering dilakukan tanpa kita sadari adalah ketika menarik napas justru perut mengempis dan sebaliknya pada saat menghembuskan napas perut menggembung. Lakukan pernapasan perut ini beberapa kali hingga anda terbiasa. Lakukan penarikan napas dengan perlahan dan panjang dan hembuskan dengan cara perlahan dan panjang pula sampai beberapa kali. Kemudian lakukan pula penarikan dan penghembusan napas dengan cara yang agak cepat, beberapa kali.
Ketika baru mulai mungkin anda akan merasa janggal karena anda tidak terbiasa dengan cara bernapas seperti ini, tanpa anda sadari selama ini anda telah bernapas dengan cara yang keliru. Perhatikan anak bayi, mereka bernapas dengan pernapasan perut, ketika menarik napas perut menggembung dan ketika menghembuskan napas perut mengempis. Itulah pernapasan yang baik, namun entah bagaimana setelah dewasa cara seperti itu pelan - pelan ditinggalkan.
D. Pernapasan Dada
Caranya sama seperti diatas, hanya perhatian anda diarahkan kearah dada. Pada saat menarik napas, dada dikembangkan dan saat menghembuskan napas perut dikempiskan. Ulang cara bernapas seperti ini hingga beberapa kali hingga anda merasa biadsa. Tanpa disadari sebenarnya kebanyakan orang bernapas dengan cara seperti ini, hanya saja dilakukan dengan menarik dan menghembuskan napas secara pendek dan cepat.
E. Pernapasan Pundak
Cara dan sikap duduk sama seperti pernapasan perut dan dada, hanya perhatian anda diarahkan kearah pundak. Saat menarik napas bawalah udara sampai kebagian pundak atau dada bagian atas, sehingga pundak akan naik. Saat menghembuskan napas pundak diturunkan kembali keposisi biasa. Lakukan cara bernapas seperti ini hingga anda merasa biasa.
F. Pernapasan gabungan atau sempurna
Pada pernapasan perut ada kelemahan yaitu udara hanya memenuhi bagian bawah dari paru paru sedangkan bagian atas masih kosong. Sebaliknya pada pernapasan dada atau pundak udara hanya memenuhi bagian atas paru paru sedang bagian bawahnya masih kosong. Agar udara masuk dengan sempurna dan memenuhi seluruh ruang didalam paru paru maka dilakukanlah pernapasan gabungan yaitu dengan menggabungkan tehnik pernapasan perut, dada dan pundak sekaligus pada saat bersamaan .
Ambil sikap duduk seperti ketiga cara pernapasan diatas. Tarik napas sedalam mungkin dimulai dengan menggembungkan perut, kemudian dada dikembangkan dan pundak diangkat keatas. Kemudian hembuskan napas dimulai dengan mengempiskan perut dilanjutkan dengan menurunkan dada dan pundak. Ketika menarik napas anda akan merasakan bahwa seluruh ruang paru-paru anda dipenuhi oleh udara, dan sebaliknya ketika menghembuskan napas paru - paru anda akan dikosongkan dengan sempurna. Inilah cara bernapas yang baik dan sempurna, lakukan ini dengan berulang-ulang hinga anda merasa biasa. Lakukan penarikan dan penghembusan napas secara perlahan dan pajang beberapa kali. Kemudian lakukan pula hal yang sama untuk penarikan dan menghembuskan napas secara cepat.
G. Tempo menarik dan menghembuskan napas
Agar energy yang didapat dari bernapas bisa betul- betul maksimal, dibutuhkan kontak yang baik dan sempurna antara darah dengan oxygen yang masuk kedalam paru paru. Dalam tehnik olah napas kita mengenal pernapasan kontinu atau berkesinambungan dan pernapasan terputus. Pada pernapasan kontinu, menarik dan menghembuskan napas dilakukan secara kontinu dan berkesinambungan tidak boleh terhenti oleh penahanan napas. Pernapasan kontinu ini biasa di temukan pada olah raga pernapasan Thai chi dan Meditasi. Napas ditarik dan dihembuskan dengan halus dan perlahan, sehingga kontak antara darah dan oxygen diparu paru bisa berlangsung dengan sempurna.
Sebaliknya pada pernapasan terputus, antara menarik dan menghembuskan napas diselingi dengan jedah waktu menahan napas. Menahan napas dilakukan pada saat paru paru telah dipenuhi udara atau pada saat udara didalam paru paru telah kosong sempurna. Napas ditarik dengan halus dan perlahan selama beberapa hitungan hingga udara memenuhi seluruh ruangan paru paru, kemudian ditahan selama beberapa hitungan, selanjutnya dihembuskan dengan halus dan perlahan selama beberapa hitungan, dan ditahan dalam keadaan paru paru kosong selama beberapa hitungan pula, demikian selanjutnya kembali pada penarikan napas seperti semula. Lama penahanan napas biasanya separuh waktu yang digunakan untuk menarik dan menghembuskan napas. Misalnya menarik dan menghembuskan napas selama 10 hitungan maka lama menahan napas adalah selama 5 hitungan. Cara seperti ini biasa dilakukan pada latihan yoga, meditasi dan silat untuk membangkitkan tenaga dalam.
H. Manfaat penahanan napas
Betapapun banyaknya udara yang dihirup oleh paru paru jika sel Hb didalam darah jumlahnya kurang, maka kemampuan darah untuk menyerap oxygen dan menyalurkannya keseluruh bagian tubuh juga akan berkurang. Disamping meningkatkan kemampuan paru-paru menghirup udara dari luar, jumlah Hb dalam darah juga perlu ditingkatkan. Peningkatan jumlah Hb dalam darah bisa dilakukan dengan tehnik penahanan napas. Dengan menahan napas ketika paru- paru dipenuhi udara maupun kosong mengakibatkan proses pengambilan oxygen oleh darah terhenti, sehingga terjadi kekurangan oxygen didalam darah. Kondisi ini merangsang darah untuk membentuk lebih banyak sel Hb, sehingga ketika menarik napas oxygen yang diserap oleh darah jumlahnyapun meningkat, demikian pula pada waktu membuang napas jumlah co2 yang dibuang juga lebih banyak
Penahanan napas juga akan menyebabkan berkurangnya jumlah oxygen dalam jaringan tubuh, yang menyebabkan meningkatkan keasaman jaringan tubuh. Cairan jaringan yang asam ini merangsang pembuluh pembuluh kapiler dan pembuluh darah untuk melebar sehingga jumlah darah yang mengalir lebih banyak. Pelebaran pembuluh darah berpengaruh terhadap tekanan darah yaitu memperkecil hambatan terhadap aliran darah, sehingga tekanan darah cenderung menjadi normal.
Penahanan napas juga membantu meningkatkan daya konsentrasi, dan menstabilkan emosi. Fikiran dan emosi terasa lebih mantap dan mudah berkonsentrasi pada saat melakukan penahanan napas. Coba perhatikan, ketika anda memasukan ujung benang kelubang jarum jahit, anda dapat lebih mudah memasukan benang tersebut dengan menahan napas dibandingkan jika anda tidak menahan napas. Pada latihan meditasi penahanan napas sangat membantu dalam meningkatkan konsentrasi. Penahanan napas bisa dilakukan dua kali yaitu pada saat udara penuh dan kosong atau hanya satu kali, dipilih salah satu pada saat udara penuh atau kosong saja. Penahan napas dua kali disebut pernapasan segiempat, sedangkan penahan napas satu kali disebut pernapasan segitiga. Untuk pemula biasanya dipilih pernapasan segitiga, karena saat yang berat dirasakan adalah pada saat menahan napas.
I. Olah napas dan Meditasi
Meditasi bukanlah ritual keagamaan tertentu ataupun pemujaan. Meditasi juga bukanlah menarik energy atau kekuatan dari makhluk ghaib ataupun sarana berkomunikasi atau berhubungan dengan semacam jin atau setan. Meditasi sama sekali tidak ada hubungannya dengan “klenik” atau pun ilmu-ilmu perdukunan lainnya. Meditasi berasal dari bahasa latin yaitu meditari (berpikir) dan mederi (menyembuhkan). Pada prinsipnya meditasi adalah kegiatan untuk memasuki alam bawah sadar kita. Pada saat kita menyelami pikiran bawah sadar kita mengalami proses peningkatan kesadaran. Semakin dalam menyelam, kita akan bisa mencapai puncak kehidupan spiritual. Di situ kita bisa menemukan tujuan hidup kita yang sebenarnya. Namun, kita mempunyai kebebasan untuk menentukan sampai sejauh mana kita akan menyelami pikiran bawah sadar itu. Yang pasti, semakin dalam kita memasuki pikiran bawah sadar, kesunyian dan keheningan akan semakin kita rasakan. Selain itu, energi yang kita miliki pun akan semakin besar dan kekuatannya semakin meningkat.
Meditasi biasanya dilakukan dengan memusatkan perhatian pada obyek tertentu, misalnya dengan memandang lilin, bagian tengah hidung atau merasakan denyut nadi, jantung, dan lain sebagainya. Selama meditasi napas dilakukan dengan halus dan perlahan, perhatian tidak lepas dari titik focus. Meditasi bisa juga dilakukan dengan mengkonsentrasikan perhatian dan fikiran pada bacaan mantera, do’a, kalimat zikir atau bacaan Qur’an. Pernapasan meditasi bisa menggunakan pernapasan kontinu, atau pernapasan terputus dengan pola pernapasan segi empat atau segitiga. Belajar meditasi merupakan bagian dari latihan mengendalikan pikiran. Meditasi adalah latihan konsentrasi yang dapat digunakan untuk mempertajam fikiran dan meningkatkan kepekaan terhadap suasana sekitar.
Kita mengenal dua macam meditasi, yaitu meditasi diam dan meditasi bergerak. Meditasi diam yang dilakukan dengan berbagai sikap duduk seperti pada meditasi yoga, tafakur, para pendeta hindu, budha atau pada perguruan seni beladiri, sedangkan meditasi bergerak dilakukan dengan berbagai jurus dan gerak, contohnya seperti pada Thai Chi dan pada beberapa perguruan seni bela diri. Sebenarnya dalam Islam kita juga dapat menemui meditasi diam dan bergerak ini, contohnya kegiatan tahanuts, I’tikaf, tafakur ini bisa dimasukan pada kategori meditasi diam, sedangkan sholat bisa dikategorikan pada meditasi bergerak.
J. Olah napas dan tenaga dalam
Pada beberapa perguruan silat dan seni bela diri penggabungan teknik jurus dan olah napas digunakan untuk membangkitkan dan meningkatkan kemampuan tenaga dalam serta kepekaan, sehingga mampu memecahkan benda keras seperti balok es, balok kayu, gagang pompa dragon dan lain sebagainya serta mampu mendeteksi keberadaan benda disekitarnya dengan mata tertutup. Kita kenal beberapa perguruan silat dan seni beladiri di Negara kita yang menggunakan tehnik jurus dan pengolahan napas untuk membangkitkan tenaga dalam seperti perguruan Merpati Putih, Prana sakti, Margaluyu, Satria Nusantara, Sin Lam Ba dan banyak lagi.
Penggabungan tehnik jurus dan olah napas memberi kekuatan energy hidup pada setiap sel tubuh sehingga mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap benturan benda keras. Disamping itu setiap sel tubuh juga akan memancarkan energy biomagnetis, karena jumlahnya yang sangat banyak, energy tersebut akan memancar disekitar tubuh merupakan perisai magnetis yang dapat melindungi diri dari berbagai serangan.
Energi biomagnetis yang memancar disekitar tubuh itu akan bekerja secara otomatis jika ada kekuatan emosi negatip yang menyerang. Perlindungan perisai magnetis ini sering diperagakan oleh perguruan Satria Nusantara, Sin Lamba dan Al Hikmah, dan ini merupakan daya tarik tersendiri bagi peminat untuk memasuki perguruan seni beladiri tersebut.
K. Latihan Teknik pernapasan
Olah napas yang tepat dan benar dapat meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh. Dewasa ini sudah banyak orang yang melakukan latihan olah napas untuk mendapat kebugaran dan kesehatan tubuh. Kalau anda berjalan pagi dilapangan Monas pada hari kerja atau di sekitar Stadion Utama pada hari minggu anda akan menemui kelompok orang yang melakukan latihan olah napas ini. Latihan olah napas bisa didapat dengan mengikuti latihan senam Yoga, Seni Pernapasan Satria Nusantara, Kalimasada, Mahatma, Thai Chi, Wai tankung dan lain sebagainya yang tum buh menjamur di kota besar di Indonesia ini. Pada beberapa perguruan silat seperti Merpati Putih, Perisai Diri, Merpati Putih, Sin lam Ba, dan banyak lagi anda juga akan mendapatkan latihan olah napas untuk membangkitkan tenaga dalam. Bagi umat Islam dalam membaca Qur’an dengan benar dan tartil atau melakukan sholat khusuk juga terdapat tehnik pengolahan napas, yang insya Allah juga dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh.
L. Pengaturan nafas
Bernafas adalah gerak reflek, tetapi masih dapat juga diatur secara sadar. Reflek Hering-Breuer dapat menerangkan gerak automatis. Terdapat 3 pusat inti pernafaqsan yaitu:
1. Pusat pneumotaxis
2. Pusat inspirasi
3. Pusat ekspirasi
Pertama, pusat pneumotaxis mengeluarkan rangsang yang bersifat terus menerus. Hal ini disebabkan oleh karena CO2 dalam darah merangsang pusat pneumotaxis. Rangsang ini diteruskan ke pusat inspirasi sehingga pusat inspirasi terangsang, maka ia akan memacu otot-otot inspirasi sehingga tulang iga akan naik dan rongga dada akan membesar dan tekanan udara dalam rongga dada akan mengecil, dengan demikian hawa dari luar akan masuk ke dalam paru-paru, sesuai dengan hukum aliran udara.
Sehingga, masuknya udara ke paru-paru mengakibatkan alveoli teregang serta menimbulkan ransangan pada akhiran syaraf yang kemudian meneruskannya dengan menghambat ransang dari pusat penumotaxis ke pusat inspirasi sehingga pusat inspirasi tak terangsang/tak aktif. Karena pusat inspirasi tak aktif maka ia tidak memacu otot-otot inspirasi lagi, sehingga otot-otot inspirasi menjadi relaksasi. Karena sekarang tak ada otot paru, ini disebabkan karena rongga dada dan paru-paru memiliki sifat elastis, sehingga akan terjadilah pengecilan rongga dada dan paru-paru akan menyebabkan tekanan, dalam rongga dada besar serta akan menyebabkan tekanan dalam rongga dada besar serta akan menyebabkan udara keluar/ekspirasi pasif.
Akibat selanjutnya alveoli akan mengecil kembali dan akhiran syaraf yang akan di dinding alveoli tak terangsang lagi sehingga rem terhadap pusat inspirasi tak ada lagi, sehingga rangsang dari pusat pneumotaxis dominant dari pusat inspirasi terangsang kembali dan selanjutnya akan merangsang otot-otot inspirasi kembali sehingga tulang iga akan naik lagi, rongga dada membesar, tekanan mengecil sehingga sehingga mengerem pusat inspirasi kembali, rongga dada kembali ke bentuk semula, udara ke luar dan demikianlah seterusnya. Jadi mekanisme gerakan nafas inspirasi dan ekspirasi tersebut seperti halnya prinsip Bel Listrik Magnetik.
Bila kadar CO¬2 tinggi, misalnya waktu berolaharga, maka pacu terhadap pusat pneumotaxis akan besar pula, sehingga udara yagn masuk akan lebih banyak, sehingga pacu terhadap pusat inspirasi juga besar, mengakibatkan pacu terhadap otot-otot inspirasi akan besar pula. Akibatnya rongga dada akan lebih membesar sehingga udara yagn masuk akan lebih banyak sehingga alveoli makin lebih besar. Akibatnya rem terhadap puast inspirasi lebih besar pula dan selain itu akhir syaraf di alveoli akan merangsang pusat ekpirasi, menyebabkan pusat ekspirasi terangsang. Kalau pusat ekspirasi terangsang, mengakibatkan otot-otot ekspirasi berkontraksi sehingga rongga dada akan lebih mengecil. Ini disebabkan oleh elastisitas dan kerja otot-otot ekpirasi sehingga hawa yang sukar dimengerti ialah jumlah nafas dalam satuan waktu akan bertambah banyak. Dengan demikian mudah dimengerti kalau kita berolahraga maka pernafasan kita akan makin cepat frequensinya dan pengambilan nafasnya lebih dalam/hawa tidak bertambah besar serta ekspirasinya bersifat aktif.
Pusat pneumotaxis kecuali dipacu oleh CO2 dalam darah juga bias dipacu oleh panas, sedang pusat inspirasi dan ekspirasi bisa diepgnaruhi oleh kehendak/sadar. Itulah sebabnya gerak nafas meskipun bersifat reflek tetapi masih bisa dipengaruhi oleh kehendak. Biasanya atlit terlatih dapat menggunakan O2 lebih efektif sehingga pembentukan CO2 nya juga sedikit.
BAB III
PENUTUP
Dari beberapa penjelasan di atas maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Pernapasan yang baik dan benar akan menjadikan tubuh sehat dan prima, tidak mudah diserang berbagai penyakit. Dengan badan yang sehat dan prima anda dapat melindungi diri dari pengeluaran biaya pengobatan berbagai penyakit yang sangat mahal, oleh karena itu pengaturan di dalam pernapasan sangatlah diperlukan oleh setiap orang.
Artikel Terkait: