Perdarahan, terutama perdarahan post partum masih merupakan salah satu dari sebab utama kematian ibu dalam persalinan. Karena itu ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi perdarahan post partum, yaitu penghentian perdarahan, jaga jangan sampai timbul syok, penggantian darah yang hilang.
Penyebab utama kematian ibu hamil dan melahirkan adalah gangguan kardiovaskuler, Kepala BKKBN Dr. Sugiri Syarif mengatakan beberapa kendala yang dihadapi ibu hamil dan melahirkan adalah tiga terlambat dan tiga terlalu. ”Tiga terlambat yaitu terlambat mengambil keputusan, terlambat transportrasi, dan terlambat ditangani,” ujarnya. ”Sedangkan tiga terlalu adalah terlalu muda menikah, terlalu tua untuk melahirkan, dan terlalu dekat jarak antara anak satu dan anak yang lainnya serta terlalu banyak anak”.
Induksi persalinan merupakan suatu usaha untuk mengakhiri kehamilan >28 minggu dengan berbagai cara dengan tujuan memulai proses persalinan secara pervaginam. Walaupun nantinya bisa saja proses ini diakhiri dengan Cesar atas indikasi misalnya gawat janin, kontraksi yang tidak beraturan dan lainnya. Indikasi untuk dilakukan induksi persalinan dikelompokkan kedalam 3 yaitu indikasi janin, indikasi ibu dan gabungan keduanya. Indikasi janin misalnya : kehamilan lewat waktu, diabetes mellitus, gangguan pertumbuhan janin. Indikasi ibu misalnya: kematian janin dalam kehamilan, hydramnion kronis, cacat bawaan janin. Sedangkan indikasi gabungan : preeklampsia dan eklampsia, KPD, Hipertensi kronis. Indikasi-indikasi tersebut dapat membahayakan ibu dan janin apabila dalam proses persalinan tidak ditangani dengan baik dan dapat meningkatkan angka kematian ibu dan bayi.
Angka kematian ibu dan anak baru lahir di kawasan Asia Tenggara setiap tahun berturut-turut 170 ribu dan 1,3 juta per tahun, sebanyak 98% dari seluruh kematian ibu dan anak ini terjadi di India, Bangladesh, Indonesia, Nepal dan Myanmar. Kematian ibu dan anak baru lahir di negara-negara ini sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus dan pendarahan.
Kasus kematian ibu melahirkan di Indonesia masih tergolong cukup tinggi. Pada tahun 2015 mendatang angka kematian ibu melahirkan di targetkan menurun menjadi 103 per 100.000 kelahiran. Kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, tekanan darah tinggi saat hamil (eklamsia), infeksi, persalinan macet dan komplikasi keguguran sedangkan penyebab langsung kematian bayi adalah bayi berat lahir rendah (BBLR) dan kekurangan oksigen (asfiksia). Penyebab tidak langsung kematian ibu dan bayi baru lahir adalah karena kondisi masyarakat seperti pendidikan, sosial ekonomi dan budaya. Kondisi geografi serta keadaan sarana pelayanan yang kurang siap ikut memperberat permasalahan ini. Beberapa hal tersebut mengakibatkan kondisi 3 terlambat (terlembat mengambil keputusan, terlambat sampai di tempat pelayanan dan terlambat mendapat pertolongan yang adekuat), dan 4 terlalu (terlalau tua, terlalau muda, terlalu banyak, terlalu rapat jarak kelahiran).
Menurut Menkes, kementrian kesehatan telah melakukan berbagai upaya percepatan penurunan AKI dan AKB antara mulai tahun 2010 meluncurkan bantuan operasional kesehatan (BOK) ke puskesmas di kabupaten /kota yang difokuskan pada kegaitan Preventif dan Promotif dalam program kesehatan ibu dan anak.
Post Partum Spontan
Diposting oleh Abdul Rohman | | Jumat, 20 Agustus 2010di 03.18 | Label: Kesehatan, Materi Kuliah
blog comments powered by Disqus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)